Selasa, 25 Oktober 2022

Dept Collector

Simak  larangan debt collector pinjol dalam penagihan utang.

Ternyata ada larangan debt collector dalam menagih utang ke debitur yang menunggak.

Bagi nasabah yang tidak bayar atau galbay pinjaman online pastinya akan ada aktivitas penagihan yang melibatkan debt collector.

Seperti penagihan lewat pesan singkat, email dan telepon oleh para debt collector. Seperti penagihan lewat pesan singkat, email dan telepon oleh para debt collector.

Nah jika Anda salah satu yang berhubungan dengan debt collector harusnya memahami  larangan berikut.

Terdapat peraturan debt collector lapangan yang wajib diketahui dalam menagih utang.

Jadi semisal Anda menemui perilaku debt collector yang menyimpang dalam menagih utang untuk melaporkannya.

Salah satunya ancaman dari debt collector ke debitur berupa penyebaran data pribadi. Adapun peraturan tersebut disampaikan dalam postingan terbaru OJK Indonesia.

Apa saja ya kira-kira? Secara rinci dijelaskan larangan debt collector dalam proses penagihan utang, di antaranya:

  • Menggunakan cara ancaman
  • Melakukan tindakan kekerasan yang bersifat mempermalukan
  • Memberikan tekanan baik secara fisik maupun verbal.

Jika hal tersebut dilakukan, debt collector dapat dikenakan sanksi hukum pidana. Sementara untuk pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) yang menjalin kerja sama dengan debt collector dapat dikenakan sanksi oleh OJK berupa sanksi administratif, antara lain:

Peringatan tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha.

Dalam Pasal 7 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan diatur bahwa:

PUJK wajib mencegah direksi, dewan komisaris, pegawai, dan atau pihak ketiga yang bekerja untuk atau mewakili kepentingan PUJK dari perilaku memperkaya atau menguntungkan diri sendiri atau pihak lain, dan atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya, yang berakibat merugikan konsumen.

Debt collector diwajibkan membawa beberapa dokumen saat menagih seperti kartu identitas, sertifikat profesi bidang penagihand dari lembaga sertifikasi, surat tugas dari perusahaan pembiayaan, bukti dokumen debitur wanprestasi dan salinanan sertifikat jaminan Fidusia.

Minggu, 16 Mei 2021

KEMUNAFIKAN

 Pada hakekatnya, "kemunafikan" berbicara tentang tindakan seseorang mengklaim percaya sesuatu namun bertindak dengan cara yang berseberangan dengan klaim itu. Istilah yang dipakai dalam Alkitab berasal dari istilah Yunani yang berarti "aktor" - secara harafiah, "seseorang yang mengenakan topeng" - dalam kata lain, seseorang yang berpura-pura menjadi sesuatu yang berbeda dari kenyataannya.


Alkitab menyebut kemunafikan sebagai dosa. Ada dua bentuk kemunafikan: menyatakan percaya sesuatu kemudian bertindak berlawanan dengan kepercayaan itu, dan memandang rendah orang lain walaupun kita sendiri bercela.

Nabi Yesaya mengecam kemunafikan pada zamannya: "Dan Tuhan telah berfirman: 'Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan'" (Yesaya 29:13). Berabad-abad kemudian, Yesus mengutip ayat ini ketika menunjuk kepada para pemuka agama di zaman-Nya (Matius 15:8-9). Yohanes Pembaptis menjuluki kerumunan orang yang tidak tulus, yang datang untuk dibaptis, sebagai "keturunan ular beludak" dan menghimbau orang-orang munafik itu "hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan" (Lukas 3:7-9). Yesus juga mengecam keras kemunafikan - Ia menjuluki orang munafik "menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas" (Matius 7:15), "seperti kuburan yang dilabur putih" (Matius 23:27), "ular-ular," dan "keturunan ular beludak" (Matius 23:33).

Kita tidak bisa mengatakan kita mengasihi Allah jika kita tidak mengasihi sesama kita (1 Yohanes 2:9). Kasih haruslah "jangan pura-pura" (Roma 12:9). Seorang yang munafik mungkin tampak saleh secara luaran, namun itu hanya topeng saja. Kebenaran sejati dihasilkan oleh perubahan di dalam diri seseorang akibat Roh Kudus, bukan ketaatan secara lahiriah terhadap peraturan (Matius 23:5; 2 Korintus 3:8).

Yesus juga membahas bentuk kemunafikan lain pada khotbah di bukit: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Matius 7:3-5). Yesus tidak sedang mengkritik ketajaman atau membantu orang lain mengatasi dosa; sebaliknya, Ia sedang mengajar kita untuk tidak menyombongkan diri atau terlalu yakin atas kebaikan diri-sendiri sehingga merendahkan orang lain dari posisi benar-diri. Kita harus berintrospeksi dan memperbaiki kekurangan kita sebelum kita mengejar "selumbar" orang lain (baca Roma 2:1). 

Di kala pelayanan Yesus di bumi, Ia sering berselisih dengan para pemuka agama pada zaman itu, para Farisi. Orang-orang ini hafal Perjanjian Lama dan sangat bersemangat dalam menaati setiap aturan Hukum (Kisah 26:5). Akan tetapi, selain menaati setiap peraturan dalam Hukum, mereka juga mencari pasal yang ambigu supaya mereka dapat melanggar maksud Hukum itu. Dan juga, mereka tidak menunjukkan belas kasihan pada sesama mereka dan seringkali suka memamerkan kerohanian mereka supaya dipuji (Matius 23:5-7; Lukas 18:11). Yesus mengecam perilaku mereka secara gamblang, dengan menekankan bahwa “keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” lebih penting daripada mengejar kesempurnaan menurut tolak ukur yang cacat (Matius 23:23). Yesus menjelaskan bahwa masalahnya bukan pada Hukum, melainkan pada cara penerapannya (Matius 23:2-3). Pada zaman ini, istilah Farisi menjadi sinonim akan kemunafikan.

Kemunafikan berbeda dengan upaya menentang dosa. Sebagai contoh, bukan munafik jika kita mengajar bahwa kemabukan adalah dosa meskipun kita pernah suatu kali mabuk. Umat Kristen tidak sempurna; kami masih berdosa. Gagal menghidupi standar Alkitab tidaklah munafik; yang munafik adalah jika kita mengaku percaya pada Allah dan ingin menaati-Nya, tetapi berusaha tidak taat. Ialah munafik jika kita menghimbau bahwa kemabukan adalah dosa tetapi kita mabuk-mabukan setiap akhir pekan. Ialah munafik jika kita beranggapan bahwa, karena kita tidak tertarik mabuk-mabukan, kita tidak terlalu memerlukan kasih karunia Allah dibanding mereka yang lemah terhadap kemabukan.

Sebagai anak-anak Allah, kita dihimbau untuk berusaha hidup kudus (1 Petrus 1:16). Kita harus ‘menjauhi yang jahat’ dan ‘melakukan yang baik’ (Roma 12:9). Kita tidak boleh menerima dosa, terutama dalam kehidupan pribadi kita. Kita harus konsisten antara apa yang kita percayai dengan siapakah diri kita dalam Kristus. Bersandiwara tempatnya di atas panggung, bukan dalam hidup sehari-hari kita.

Jumat, 06 September 2019

Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?


Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?


Setiap makhluk hidup yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah. Pada saatnya nanti, semua akan mati, dan kembali ke asalnya. Demikianlah, setiap makhluk hidup mempunyai awal dan akhir.
Memang jelas bahwa semua makhluk hidup diciptakan Allah. Tetapi ternyata ada satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Dia Kekal.  Dia disebut “Alfa dan Omega”.
Pribadi itu bukanlah Adam. Sebab Adam diciptakan Allah dari tanah dan debu. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Bukan pula Muhammad. Muhammad adalah ciptaan Allah, dia lahir karena adanya hubungan biologis antara wanita dan pria.
Siapakah Pribadi Yang Tidak Diciptakan?
Pribadi itu adalah Isa Al-Masih!. Dia tidak pernah diciptakan. Sebab Kalimat Allah kekal. Seperti halnya Allah. Dia bukan manusia biasa, yang lahir karena hubungan wanita dan pria. Sebab wanita yang melahirkan Dia adalah seorang perawan suci.
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Isa Al-Masih). Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”  Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, {qluetip title=[Anak Allah]}dalam arti kiasan {/qluetip} (Injil, Rasul Lukas 1:31;34-35).
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Jelas, ayat-ayat Al-Quran di atas menyatakan bahwa ada perbedaan antara Isa dan Muhammad. Isa Al-Masih berasal dari tempat yang berbeda dan hakikat-Nya bukanlah sebagai ciptaan. Sedangkan Muhammad adalah ciptaan Allah sebagaimana manusia pada umumnya.
Isa Al-Masih Kembali Ke Sorga
Jika Isa Al-Masih tidak pernah diciptakan Allah, lalu dari manakah asalnya? Dari sorga! Itulah sebabnya, Dia kembali ke sorga.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Kesaksian yang sama dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia [Isa Al-Masih] disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).
Tujuan Isa Al-Masih Datang Ke Dunia
Lalu, mengapa Dia datang ke dunia? Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “. . . Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . . . “ (Qs 19:21).
Demikianlah, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberi Keselamatan bagi setiap orang, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dan Keselamatan hanya ada dalam nama-Nya, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Computer

Dept Collector

Simak  larangan  debt collector pinjol  dalam penagihan utang. Ternyata ada larangan debt collector dalam menagih utang ke debitur yang menu...

Software