Minggu, 30 September 2018

Pendidikan

Kecerdasan Visual Anak

Kecerdasan Visual merupakan salah satu dari berbagai kecerdasan yang dimiliki setiap manusia seperti halnya kecerdasan bahasa, logika, musikal, olah tubuh, pengendalian diri, pengenalan orang lain dan naturalis. Perkembangan berbagai kecerdasan itu tidaklah sama cepatnya namun kecerdasan tersebut dapat bekerja sekaligus. Kecerdasan visual adalah kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan dunia secara tepat dan membayangkan kembali pengalamannya.
Dalam konteks pendidikan kemampuan seseorang untuk menggambarkan melalui imajinasinya merupakan salah satu ciri kecerdasan visual. Di sisi lain, sistem kurikulum sekolah menitikberatkan pada informasi verbal, hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kritis siswa.
Kecerdasan Visual Anak


Kecerdasan Visual Anak

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh orang tua dan guru untuk melihat perkembangan kemampuan kecerdasan visual seorang anak, diantaranya adalah:
  • Kesanggupan membayangkan sesuatu dengan jelas dan detail. Dalam benak anak kejadian tergambar detail dan realitis (bukan mengada-ada). Anak dengan kecerdasan visual yang menonjol akan merasa melihat walau dengan mata tertutup.
  • Mewujudkan pikirannya dalam bentuk gambar. Anak dengan kecerdasan visual akan menerima informasi yang didapatkan diwujudkan dalam bentuk gambar.
  • Memiliki kepekaan terhadap warna. Pada bebrapa anak gradasi warna bisa ditangkap sejak dini. Kepekaan ini menunjukkan adanya kecerdasaan visual yang berkembang baik.
  • Melakukan coret mencoret dan membuat ilustrasi sendiri di bukunya. Melalui coretannya tampak anak memiliki kemampuan lebih untuk memvisualisasikan pengalamannya.
  • Menyenangi permainan puzzle. Puzzle adalah salah satu permainan yang membutuhkan kecerdasan visual. Anak dituntut untuk membayangkan gambar secara utuh dari potongan-potongan gambar  yang kemudian dirangkai kembali.

Meningkatkan Kecerdasan Visual Anak

Mungkin banyak orang tua bahkan beberapa guru sekalipun kurang menyadari bahwa informasi visual secara bertubi-tubi lebih banyak didapat dibandingkan informasi verbal. Informasi visual tersebut bisa menyesatkan apabila anak tidak dibiasakan secara kritis untuk menimbang seluruh pengalaman visualnya melalui pengembangan kecerdasan visual anak.
Setiap hari, anak disuguhi informasi yang begitu cepat dari media cetak dan elektronik. Mulai sinetron sampai iklan. Orang tua termasuk guru seharusnya mampu menjelaskan tentang kesemuanya ini. Kejadian tersebut merupakan proses peningkatan kecerdasan visual anak yang perlu diperhatikan dalam kegiatan sehari-hari. Pengembangan kecerdasan visual anak tidak terlepas dari kemampuan untuk melihat secara kritis. Intinya, melihat secara ktitis merupakan salah satu kata kunci yang perlu dibiasakan pada anak agar kemampuan kecerdasan visual anak dapat meningkat serta berpikir kearah positif.
Manusia dikaruniai berbagai kecerdasan yang dirangsang oleh berbagai pengalaman indera, intuisi, maupun penjelajahan pikiran. Berbagai hal bisa dilihat, didengar, disentuh, dibaca, dibau oleh manusia akan mempengaruhi kecerdasan tersebut, termasuk kecerdasan visual.

Inspirasi

Goresan Tulisan Pak Raden

Di era awal tahun 80an, nama Pak Raden sangat dikenal di masyarakat. Tokoh dengan kumis tebal serta pakaian Jawa lengkap dengan blangkon dan tongkatnya, serta berwatak pelit, pemalas, galak dan tegas dalam serial boneka Si Unyil yang ditayangkan di televisi pemerintah. Tokoh Pak Raden melekat dalam benak masyarakat dengan kata-katanya “ aduh.. encokku kambuh 
Kini nasib Pak Raden sedang berjuang memperoleh hak cipta dari para tokoh yang ada di kisah Si Unyil. “Besar harapan saya sekiranya saya dapat lagi memegang kepemilikan hak cipta Si Unyil sebelum matahari kehidupan saya terbenam,” kata Drs Suyadi alias Pak Raden dalam surat tertanggal 21 Februari 2012.
Goresan tulisan Pak Raden di dua lembar kertas putih menuangkan Sisi Lain dari Pak Raden. Tulisan yang menceritakan kronologis perjanjian dengan pihak PFN yang ditengarai merugikan serta berharapan mendapatkan kembali keuntungan dari karyanya menciptakan tokoh si Unyil.
Goresan Tulisan Pak Raden
Berikut tulisan Pak Raden dengan judul “Si Unyil Sebuah Kegagalan” yang dikutip dari republika.co.id.
Bukan soal misi atau produtivitas, akan tetapi kegagalan bagi kreatornya secara finansial. Kerja keras selama bertahun-tahun tidak menghasilkan rejeki bagi kreatornya. Sebaliknya mereka yang tidak berbuat apa-apa, merekalah yang meraup keuntungan dari ‘Si Unyil’. Dengan berdalih bahwa hak cipta ‘Si Unyil’ pernah saya serahkan kepada pihak Perum Produksi Film Negara (PFN), maka PFN beranggapan bahwa saya telah kehilangan kepemilikan hak cipta terhadap ‘Si Unyil’.Perjanjian mengenai penyerahan hak cipta yang dibuat pada tanggal 14 Desember 1995, dan berlaku selama lima tahun itu seharusnya sudah berakhir pada tanggal 14 Desember 2000. Tetapai pihak PFN berpendapat bahwa hak cipta tetapi berada pada PFN untuk selamanya. Begitu pula pendaftaraan tokoh-tokoh si Unyil ke Departemen Kehakiman oleh PFN dianggap oleh PFN bahwa saya tidak memiliki hak lagi atas tokoh-tokoh ciptaan saya dan ini berlaku untuk selamanya. Mengapa saya sampai sebodoh itu untuk menyerahkan cipta si Unyil ke pihak lain. Sekian tahun yang lalu dikandung maksud oleh pimpinan PFN untuk menertibkan iklan-iklan yang menggunakan tokoh-tokoh si Unyil.Untuk menindaknya dirasa perlu oleh PFN pengalihan hak cipta dari kreatornya pada PFN. Kita tahu ada produk makanan dan barang juga rumah dan lain-lain menggunakan merek si Unyil, Pak Raden dan sebagainya. Tapi hingga kini belum ada pernah ada tindakan apa-apa terhadap pemakaian label dengan tokoh si Unyil tersebut. Malah sekarang ada tayangan di stasiun televisi swasta yang menggunakan karakter ‘Si Unyil’. Begitu juga tokoh ‘Si Unyil’. Begitu juga iklan produk makanan dengan menampilkan tokoh si Unyil di layar kaca. Dan yang sekarang sedang diproduksi adalah si Unyil dengan format 3 dimensi di sebuah studio animasi di Batam.

Pembelajaran


Pembelajaran Bahasa Indonesia



Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.
Selain itu, tujuan umum pembelajaran sebuah Bahasa adalah memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dengan pembelajaran Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan untuk  meningkatkan  kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diharapkan  membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dengan pembelajaran bahasa Indonesia agar siswa diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.      Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik secara lisan maupun tulis sesuai dengan etika yang berlaku.
2.      Siswa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
3.      Siswa mampu memahami bahasa Indonesia serta dapat menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4.      Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5.      Siswa dapat membaca dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6.      Siswa diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia serta menghargai dan bangga terhadap sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual Indonesia.
Aspek kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa maupun ragam sastra merupakan ruang lingkup standard kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia.



Pembelajaran


Pengertian Matematika

Pengertian Matematika adalah disiplin ilmu yang berdiri sendiri dalam mempelajari hal yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika merupakan salah satu pengetahuan tertua dan dianggap sebagai induk atau alat dan bahasa dasar banyak ilmu. Matematika terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang yang merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Istilah matematika (Indonesia) mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), mathematick atau wiskunde (Belanda) berasal dari bahasa Yunani: mathematikos yaitu ilmu pasti, dari kata mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu pengetahuan. Matematika menurut bahasa Latin (manthanein atau  mathema) yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.



Matematika pada suatu tingkat rendah terdapat ilmu hitung, ilmu ukur dan aljabar (bagian dari matematika dan perluasan dari ilmu hitung, yang banyak digunakan diberbagai bidang disiplin lain, misal fisika, kimia, biologi, teknik, komputer, industri, ekonomi, kedokteran dan pertanian).
Banyak cabang Matematika baru yang bertambah seperti:
·         Topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relatif unsur-unsur dalam himpunan),
·         Mekanika (suatu cabang ilmu yang mempelajari kerjagayaterhadap benda, kesetimbangan dan gerakan),
·         Dinamika (mempelajari penyebab dan sebab benda-benda nyata bergerak),
·         Statistika (cabang matematika yang menangani segala macam data numeris yang penting bagi masalah dalam berbagai cabang kehidupan manusia, misal cacah jiwa,  angka kematian, angka produktivitas, pertanian, angka perdagangan),
·         Peluang (kebolehjadian atau angka banding banyaknya cara suatu kejadian dapat  muncul dan jumlah banyaknya semua kejadian yang dapat muncul),
·         Analisis (cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar dan  hubungan antara unsur-unsur yang bersangkutan),
·         serta logika, ilmu ukur segitiga, dan banyak lagi yang lainnya.

Pembelajaran Matematika
Pengertian Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi lebih luas berhubungan dengan alam semesta. The Liang Gie mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles Edwar Jeanneret yang mengatakan: ”Mathematics is the majestic structure by man to grant him comprehension of the universe”, yang artinya matematika adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya.
Dalam belajar matematika diperlukan pemahaman dan penguasaan materi terutama dalam membaca simbol, tabel dan diagram yang sering digunakan dalam matematika serta struktur matematika yang kompleks, dari yang konkret sampai yang abstrak, apalagi jika yang diberikan  adalah soal dalam bentuk cerita yang memerlukan kemampuan penerjemahan soal ke dalam kalimat matematika dengan memperhatikan maksud dari pertanyaan soal tersebut.
Belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar dimengerti/dipahami sebelum sampai pada latihan yang aplikasinya pada materi dan kehidupan sehari-hari. Selain itu ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar Matematika.

Pembelajaran

Pengertian Konsep Belajar Tuntas



Pengertian Konsep Belajar Tuntas adalah suatu sistem belajar yang menginginkan sebagian besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas. Konsep Belajar Tuntas sebagai cara belajar mengajar sangat menguntungkan bagi siswa karena setiap siswa dapat dikembangkan secara optimal. Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengemukakan bahwa belajar tuntas adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok sehingga apa yang dipelajari siswa dapat tercapai semua”.

Menurut Suryosubroto, belajar tuntas adalah suatu filsafat yang mengatakan bahwa dengan sistem pengajaran yang tepat semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kunandar dalam bukunya  guru propesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)  dan persiapan menghadapi sertifikasi guru mengatakan bahwa  ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal  ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.  Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.

Konsep Belajar Tuntas

Pembelajaran tuntas (Mastery Learning) dalam KTSP adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kemampuan siswa dalam penelitian ini disesuaikan dengan pelaksanaan belajar tuntas, yaitu adanya program perbaikan/program remedial, yakni jika siswa belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan, maka siswa diberi program perbaikan sampai mencapai ketuntasan.
Ciri pertama penilaian pendidikan yaitu penilaian dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan mengukur kepandaian dengan ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal, yaitu dilakukannya evaluasi. Alat yang digunakan dalam evaluasi ada 2 macam, yaitu tes dan non tes. Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang fungsinya untuk mengukur hasil belajar siswa dan mengukur keberhasilan program pengajaran. Sedangkan teknik bentuk non tes untuk menilai sikap, minat, dan kepandaian siswa, melalui teknik wawancara, angket dan observasi. Dari uraian tadi dapat diketahui bahwa kemampuan dapat diukur melalui tes, tes juga dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa.

Tugas Dan Peran Guru

Mengenal Karakteristik Siswa Sekolah Dasar


Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar dalam pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah Dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.

Di Indonesia pada saat ini, anak usia SD dimulai dari 6 tahun sampai dengan 12 tahun. Secara psikologis, periode ini dikategorikan Masa Kanak-kanak Akhir. Para pendidik masa tersebut sebagai “Masa Sekolah Dasar” sedangkan para psikolog menyebutnya sebagai “Masa Berkelompok” atau “Masa Penyesuaian Diri”.

Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya anak sudah matang untuk bersekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.
1.      Anak harus dapat bekerja sama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.
2.      Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut.
3.      Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Sementara itu sebutan Masa berkelompok dan Masa Penyesuaian Diri dikaitkan dengan keinginan anak-anak untuk diterima teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompok, serta pentingnya penyesuaian diri di dalam kelompoknya. Setiap anak adalah pelajar yang unik, memiliki kepribadian singular, latar belakang pengalaman, dan cara belajar tertentu.

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada di sekitarnya. Mereka memiliki minat yang luas dan tersebar di sekitar lingkungannya.
2.      Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3.      Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat .
4.      Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna
5.      Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
Berkaitan dengan atmosfer di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.
1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)
·         Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
·         Suka memuji diri sendiri
·         Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting
·         Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya e. Suka meremehkan orang lain
2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).
·         Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
·         Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
·         Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
·         Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah

Tugas dan Peran Guru SD

Sebagai guru harus memahami ciri-ciri anak tersebut dalam rangka kesiapan suatu pembelajaran. Untuk dapat menghadapi bahan belajar dengan baik, siswa dituntut menunjukkan adanya perhatian. Perhatian seseorang terhadap sesuatu dapat ditunjukkan dari gerak-geriknya.
Sebagai contoh seorang guru memberi tugas kepada siswanya untuk mengamati lalu lintas di dekat sekolahnya, ternyata semua siswa tampak serius mencatat, berdiskusi dengan temannya dengan wajah ceria. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa menjalankan tugas guru dengan baik dan penuh perhatian. Tetapi jika terjadi hal yang sebaliknya, misalnya anak-anak hanya main sendiri, tidak mau mencatat dan berdiskusi, berarti siswa kurang atau tidak ada perhatian.
Perhatian menjadi titik awal yang mengarah kepada belajar, perhatian merupakan prasyarat dalam belajar. Dengan perhatian akan timbul ketertarikan terhadap sesuatu yang dihadapi, selanjutnya diharapkan akan terjadi peristiwa belajar. Untuk itu, sangat penting bagi guru atau calon guru untuk mengenal sifat-sifat atau karakteristik anak usia SD.
Menurut Jean Piaget, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa. Hal ini dilakukan karena perhatian anak pada tingkat usia tersebut masih mudah beralih, artinya dalam jangka waktu tertentu perhatian anak dapat tertarik kepada banyak hal, tetapi waktu tertentu pula perhatian anak berpindah-pindah.
Sifat lain bahwa perhatian anak sering berfokus pada lingkungan terdekat. Kedekatan ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Bersifat langsung, misalnya dalam melihat pesawat terbang akan lebih tertarik pada bentuk dan warnanya dari pada fungsinya, artinya dalam memahami suatu konsep anak-anak lebih tertarik pada wujud benda konkritnya. Begitu juga pengalaman yang termediasi pun akan membawa anak kepada perhatian, misalnya bahan bacaan atau cerita, sajian TV dapat mendekatkan anak pada dunia yang lebih luas.
Pada umumnya anak lebih tertarik kepada benda yang bergerak, akibatnya anak ingin mengetahui sebab-sebab terjadinya sesuatu. Rasa ingin tahu tersebut sebenarnya merupakan gerak awal untuk belajar dan dorongan untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya. Tindakan eksplorasi akan memacu anak untuk terus mencari sampai keingintahuannya terpuaskan. Dengan sifat ini, anak biasanya mempunyai kemampuan tinggi dan mempunyai wawasan yang luas.
Anak usia SD mempunyai kecenderungan banyak bergerak. Agar gerak yang merupakan kebutuhan anak mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu perencanaan yang baik. Perlu diketahui bahwa gerak tidak hanya bersifat fisik saja tetapi gerak atau keaktifan pikiran merupakan hal yang penting pula. Keaktifan berfikir dapat disertai gerak fisik dan juga disertai gerak berpikir, misalnya siswa yang sedang mencari data di lapangan memerlukan banyak gerak fisik.
Sedangkan siswa yang sedang mengerjakan soal tidak perlu membaca dengan suara nyaring, tetapi ia aktif berfikir dengan tenang. Ini sebenarnya anak mengalami keaktifan mentalnya. Dengan demikian keaktifan atau pengalaman sangat bermanfaat dalam belajar. Pengalaman merupakan persiapan dalam kehidupan yang sebenarnya di masyarakat.

Pendidikan


Sekolah Tidak Menjamin Sukses


Sebelumnya, terjemahan sukses bukan dari ukuran kekayaan atau jabatan yang berhasil diraih, melainkan sukses adalah mampu hidup mandiri, mampu menjadi diri sendiri, tidak membebani apalagi sampai merugikan orang lain. Orang sukses adalah orang yang keberadaannya penuh kemandirian. 
Banyak orang sukses tanpa bersekolah, artinya tidak menempuh pendidikan formal. Namun orang sukses pun banyak juga yang melalui sekolah formal. Mungkin lebih banyak orang yang gagal total justru karena tak sempat mengenyam pendidikan formal.
Belajar di sekolah tidak menjamin sukses seseorang dalam menentukan ukuran mampu berkarya, punya harga diri dan sebagainya. Masuk sekolah yang top, eksklusif, membayar mahal, tidak berarti apa-apa jika individu yang bersangkutan tak memiliki etos belajar yang baik. Atau masuk sekolah hanya bertujuan mencari status, mencari selembar ijazah. Masuk sekolah formal tak cukup hanya sekadar datang, duduk, dan diam.

Memang tak bisa kita pungkiri, ukuran pendidikan formal yang serba positivistic itu menyebabkan outputyang terbentuk menjadi seperti data statistik; kebenaran seolah-olah sama dengan deretan angka-angka. Orientasi formalistik yang terlalu dominan dalam pendidikan formal menyebabkan lembaga sekolah kehilangan makna hakikinya, yakni menjadi tempat penanaman benih-benih intelektualitas, moralitas, dan estetika. Akibatnya, banyak lulusan pendidikan formal yang pandai berhitung, tapi rendah daya saingnya, mudah putus asa, mudah menderita, mudah emosi, mudah merusak.
Sekolah Tidak Menjamin Sukses
Banyak lulusan pendidikan formal yang kapabel, terampil, dan bermoral. Ia mempunyai kemampuan tertentu sebagai karya cipta yang di satu sisi mampu menghidupi dirinya sendiri, dan berguna juga untuk orang lain. Namun tipe manusia seperti itu juga bisa lahir dari hasil otodidak meski dengan jumlah yang tidak signifikan. Kenyataan, banyak orang yang tak beruntung meraih kesempatan belajar di sekolah formal hidupnya kacau, merusak diri sendiri dan orang lain.
Meski sekolah formal tidak bisa menjamin kesuksesan dalam hidup, setidaknya dengan bersekolah saat ini masih cukup layak sebagai instrumen mencerdaskan kehidupan bangsa (meski belum sangat memuaskan).
Paling tidak, dengan bersekolah, individu bisa memperoleh beberapa hal penting:
·         Pertama, penambahan pengetahuan sebagai dasar wawasan dan pengetahuan.
·         Kedua, memperoleh dasar-dasar berpikir yang logis, sistematis, dan metodologis, sehingga bisa membantu mengarahkan yang bersangkutan dalam menjalani hidup.
·         Ketiga, secara sosiologis, individu dihadapkan pada interaksi sosial di mana bisa belajar akan persamaan dan perbedaan, konsensus dalam konflik, permisif dan filtering, dan sebagainya.
·         Keempat, bagaimana pun dalam format pergeseran masyarakat dari yang bersifat agraris ke industri, belum menghargai individu berdasarkan karyanya, kapabilitasnya, kredibilitasnya, dan sejenisnya. Masyarakat masih mempertimbangkan aspek-aspek atribut simbolik seperti latar belakang pendidikan formalnya.
Sukses tidaknya seseorang tergantung pada proses kreatif yang dilaluinya. Jadi, tetaplah bersekolah tetapi harus kreatif.



Pengertian Software



Pengertian Software dan Fungsi Software


Apa itu Software..?

       Software adalah perangkat lunak/piranti lunak  yang di program dengan bahasa program dan dikemas secara digital; yang mana tidak dapat disentuh karena tidak memiliki bentuk fisik. Secara garis besar software perangkat ada dua, yaitu Software utama atau software primer. Software utama ini adalah software bawaan dari perangkat itu sendiri yang telah ditanamkan/di install oleh fihak develover perangkat itu sendiri. Dan software ini umumnya disebut sebagai Software Operating System (OS). Seperti OS Windows dan Linux
       Fungsi Software ini adalah untuk mengontrol dan memanajemen Hardware atas perintah yang diberikan oleh Brainware (User/pengguna),juga untuk menjalankan dan mengontrol software skunder yang dijalankan oleh brainware.

       Berikutnya adalah Software Program Aplikasi. Software program aplikasi ini adalah Software skunder pada suatu perangkat yang digunakan oleh brainware untuk bekerja pada suatu perangkat setelah software primer. Salah satu contoh software program aplikasi adalah Photoshop,yang berguna untuk editing photo, Word untuk mengetik atau membuat artikel; dan lain sebagainya. 
Singkatnya, software adalah sebuah piranti lunak yang digunakan brainware sebagai sarana/ruang kerja dalam dunia computer sesuai dengan fungsi dan kegunaan program aplikasi tersebut.



Pengertian Hardware



 Pengertian Hardware dan Contohnya serta Fungsi Hardware

Apa itu Hardware..?

     Pengertian Hardware adalah perangkat keras; dalam artian, komponen-komponen fisik yang menyusun dan membangun suatu pondasi sebagaimana komputer atau laptop itu diciptakan. Perangkat keras (Hardware) tentu berbeda dengan perangkat lunak (Software).
     Hardware mempunyai bentuk dan fisik, dapat disentuh. Sedangkan Software tidak demikian, karena Software adalah perangkat lunak atau program aplikasi yang dibuat dengan bahasa program,sehingga tidak memiliki bentuk fisik. Beberapa contoh Hardware adalah Harddisk, Keyboard, Mouse, Monitor, Flashdisk dan sebagainya.


Jenis-Jenis Hardware berdasarkan Fungsinya
Pada hakikatnya, Hardware terbagi menjadi 5 bagian-bagian utama, yaitu;
 Input HardwareProcess HardwareOutput HardwareBacking Storage, dan Peripheral Device.
1. Hardware Input, Input Device
    Input Device adalah perangkat yang digunakan untuk memasukkan data kedalam komputer Contohnya adalah CPU, JoyStick, Mouse, Keyboard, dll.

2. Hardware Process, Process Device

          Process Device adalah pemrosesan atau pengolahan data-data terhadap data-data yang 
          didapatkan dari Input Device (No. 1 diatas). Contohnya adalah RAM, VGA dan CPU.

3. Hardware Output, Output Device
          Output Device adalah perangkat keras yang menghasilkan sesuatu terhadap proses
          Input Device dan Process Device, sehingga menghasilkan "Output". Contoh Output 
          Device adalah Speaker, Printer, layar Monitor komputer, dan sebagainya.

4. Backing Storage
          Backing Storage adalah perangkat keras yang bertugas menyimpan pengolahan data
          untuk sementara waktu atau dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah RAM 
          yang bertugas menyimpan pengolahan data atau pekerjaan untuk sementara waktu.
          Sedangkan ROM bertugas menyimpan pengolahan data dalam waktu yang lebih lama 
          (Hibernate). Perbedaan RAM dan ROM adalah fungsi RAM akan hilang ketika 
          perangkat di Booting atau direstart; sedangkan ROM tidak karena pengolahan datanya 
          bisa disimpan dengan cara Hibernate.

5. Peripheral Device
          Peripheral Device atau periferal komputer adalah perangkat keras tambahan yang
          berfungsi mendukung kinerja suatu unit komputer atau laptop agar bisa bekerja dengan 
          lebih baik lagi. Contoh yang paling sederhana menurut saya adalah modem. Modem 
          adalah perangkat keras yang menyediakan layanan koneksi antara perangkat dengan 
          jaringan internet; mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Pada hakikatnya pula, 
          periferal komputer ini termasuk ke bagian Hardware Eksternal; atau diluar perangkat 
          keras yang telah ada; dalam artian, Hardware tambahan. Contohnya: Harddisk 
          Eksternal, Modem atau Flashdisk.


Contoh Hardware berdasarkan Fungsinya;

1.      Layar Monitor berfungsi menampilkan gambar atau video yang telah diproses
2.      Webcam (Camera) untuk mengambil gambar atau merekam video
3.      Mikrofon atau Microphone bertugas mengambil suara, memprosesnya, lalu mengirimkan kepada orang yang dituju (atau tujuan lainnya)
4.      Mouse (PC) atau Touchpad (Laptop) yang bertugas untuk mengarahkan pointer, memberi petunjuk atau perintah
5.      Papan ketik atau Keyboard, berfungsi sebagai alat atau media untuk mengetik
6.      Power Supply adalah jantung komputer, dimana berfungsi sebagai penyuplai daya listrik ke berbagai komponen komputer agar komputer bisa bekerja dengan semestinya
7.      Motherboard adalah papan sirkuit, sebagai tempat berdirinya berbagai komponen vital seperti RAM, Processor, FAN, North Bridge Controller, Socket Memory, dan lainnya
8.      CPU (Central Processing Unit) atau Processor adalah otak komputer, dimana tugasnya adalah memerintahkan seluruh sistem yang ada di komputer atau laptop tersebut
9.      Casing yang berfungsi melindungi Motherboard (CPU)
10.  PC Cooler atau Heatsink adalah kipas angin yang bertugas mendinginkan atau menyejukkan suhu pada Processor serta bagian lainnya
11.  RAM sebagai penyimpanan pengolahan data untuk sementara waktu; akan hilang ketika PC di restart atau dimatikan
12.  Secara default, ROM terhubung ke BIOS; ROM sebagai penyimpanan pengolahan data untuk waktu yang lebih lama dibandingkan RAM
13.  HDD atau Hard Disk Drive adalah sebagai media penyimpanan data dan file yang ada pada komputer atau laptop
14.  SSD atau Solid State Drive adalah media penyimpanan data dan file terbaru untuk saat ini; sama seperti HDD, akan tetapi SSD jauh lebih baik dibandingkan HDD dari segi ketahanan dan kecepatan proses data; SSD lebih mahal dibandingkan dengan HDD
15.  VGA Card atau Video Graphic Adapter bertugas mengolah data grafik yang akan ditampilkan di monitor komputer atau laptop
16.  Optical Drive berfungsi membaca atau menulis data pada kepingan CD/DVD (CD ROM, CD RW, DVD ROM, dll)
17.  Sound Card berfungsi mengolah data berupa audio atau suara
18.  Scanner bertugas sebagai pemindai (Scan) terhadap suatu file berbentuk nyata, lalu diubah menjadi file atau data di Operating System
19.  Proyektor berfungsi menampilkan gambar atau video dari layar komputer
20.  Modem atau Modulator Demodulator berfungsi mengubah sinyal digital menjadi analog
21.  NIC atau LAN Card adalah kartu yang bertugas menghubungkan komputer ke jaringan lokal dan jaringan internet
22.  Speaker adalah Output atau penghasil suara
23.  Card Reader adalah aksesoris tambahan; bertugas sebagai perantara membaca data-data di Memory Card ke komputer
24.  UPS atau Uninterruptible Power Supply bertugas menyimpan arus listrik sementara; apabila listrik mati, maka komputer akan tetap hidup untuk sementara waktu
25.  JoyStick sebagai media transmisi arah secara dua dimensi atau tiga dimensi; perlengkapan khusus untuk gaming
26.  ZIP Drive adalah cikal bakal terciptanya Hard Disk Drive (HDD), berbentuk fisik yang hanya menyediakan kapasitas sebesar 750MB


Terimakasih, Semoga bermanfaat...........📺

Computer

Dept Collector

Simak  larangan  debt collector pinjol  dalam penagihan utang. Ternyata ada larangan debt collector dalam menagih utang ke debitur yang menu...

Software