Jumat, 19 Juli 2019

CARA MEMBUAT KECAMBAH SAWIT

CARA MEMBUAT KECAMBAH SAWIT




Langkah 1 : Proses Perontokan Berondolan
Proses perontokan berondolan ini dilakukan dengan memisahkan tangkai kelapa sawit dan menampungnya pada suatu wadah. Tujuan proses ini lagi lagi memisahkan kualitas dari tangkai kelapa sawit yang kemudian nantinya akan dipilih dan disaring lagi. Guna mendapat kualitas terbaik, pemeraman dilakukan kurang lebih tiga hari pada wadah tertentu. Wadah yang bisa digunakan biasanya karung, terpal, plastik, dan kain.
Langkah 2 : Proses Fermentasi Berondolan
Proses fermentasi berondolan ini bisa dilakukan dengan dua cara atau dua metode. Metode pertama adalah fermentasi basah. Dengan metode ini, nantinya berondolan akan direndam pada wadah air kurang lebihnya selama 10 hari.
Metode kedua adalah fermentasi kering. Dengan metode ini, nantinya berondolan akan dibungkus pada wadah seperti karung kurang lebihnya selama 7 hari lamanya. Proses fermentasi adalah penting untuk cara membuat kecambah sawit dan merupakan proses vital.
Langkah 3 : Proses Pengolahan Berondolan
Proses ini adalah proses yang penting untuk membuat kecambah berkualitas. Intinya, berondolan kelapa sawit akan dikupas serabutnya dan ditumbuk secara perlahan.
Langkah 4 : Proses Pematahan Dormansi Biji
Inti dari proses ini adalah mengeringkan biji kelapa sawit hingga benar benar kering secara menyeluruh. Proses ini berlangsung selama kurang lebih 1-3 hari, tergantung dari keadaan dan kondisi cuaca yang ada. Cara membuat kecambah sawit dengan proses ini akan menghasilkan kecambah sawit berkualitas tinggi bila dilakukan dengan betul.
Langkah 5 : Proses Perendaman Ulang Biji
Proses ini adalah lanjutan dari pengeringan biji. Tujuan perendaman biji sawit adalah menyaring biji sawit yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan kecambah unggul.
Langkah 6 : Proses Penyimpanan Biji
Proses ini lanjutan dan dilakukan setelah perendaman biji sawit selesai. Untuk menghasilkan kecambah, penyimpanan biji perlu dilakukan dengan baik dan sesuai panduan yang ada. Untuk menghasilkan biji berkualitas, penyimpanan biji kelapa sawit harus diangin-anginkan lebih dulu. Pastikan biji sawit ini menerima asupan sinar matahari yang cukup.
Langkah 7 : Proses Pemilihan Kecambah
Kurang lebih setelah 7-10 hari disimpan, akan timbul kecambah pada biji kelapa sawit. Biji yang terlihat sudah memiliki tunas, sebaiknya dipisahkan segera. Biji sawit yang tidak kunjung timbul kecambah selama proses pemilihan berlangsung berarti berkualitas jelek.

Kurang lebihnya, itulah langkah dan cara membuat kecambah sawit unggul berkualitas tinggi.

CARA MEMBUAT BENIH KELAPA SAWIT

CARA MEMBUAT BENIH KELAPA SAWIT



Cara membuat benih kelapa sawit diperlukan ketelatenan agar pohon kelapa sawitnya tumbuh baik dan panennya memuaskan, untuk itu diperlukan beberapa langkah untuk mendapatkan bibit yang baik. 

Proses pembuatan benih kelapa sawit:

1. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.

2. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama kurang lebih satu minggu dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru. 

3. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%.

4. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastic berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang  pengecambahan yang suhunya 39 0C.

5. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air  dengan menggunakan gunakan hand mist sprayer agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk diperiksa kelembabannya.

6. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan.

7. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.

Cara lain untuk membuat bibit kelapa sawit:
1.Untuk memilih kecambah sawit.
Kalau mau yang jenis tenera : pilih yang bijinya kecil dan tempurungnya tipis.
Kalau mau yang jenis dura : pilih yang bijinya besar dan tempurungnya tebal.
Pilih juga yang mata tunasnya putih bersih, tidak cacat dan panjang akarnya tak lebih dari 2 cm. Pilih yang bentuk bijinya lonjong seperti buah melinjo. Tempurung berwarna hitam pekat, bersih dari sabut dan jamur. Mata tunas hanya satu setiap biji. Bentuk tunas bagus, tidak bengkok. Tunas dan akar masih segar, tudung akar masih utuh.

2.Untuk memilih bibit kecil (baby).
Pilih yang bentuk tajuknya bagus, bongkotnya (bagian batang paling bawah) besar, gemuk pendek, jangan pilih yang tinggi langsing. Daun dan batang hijau segar, usia 3 bulan minimal sudah memiliki 4 pelepah daun yang terbuka. Jangan pilih yang pelepah daunnya menutup atau tidak membuka. Akarnya kokoh, tidak goyah. Pilih juga yang daunnya tidak cacat karena penyakit layu atau karena dimakan ulat.

3.Untuk memilih bibit besar siap tanam.
Bibit sawit umumnya ditanam ketika sudah berumur satu tahun, terhitung sejak mulai dipindahkan ke polibag besar dari usia baby (tiga bulan). Namun bila akan ditanam di lahan yang basah atau banyak hama tikus, maka biasanya yang ditanam adalah yang berumur dua tahun. Bibit umur dua tahun terlebih dahulu dipotong semua pelepah daunnya hingga tinggal setengah.

Adapun ciri bibit besar yang bagus adalah sama dengan ciri bibit baby, ditambahadanya sulur pada ujung pelepah daun yang bagian atas. Selain itu, jangan pilih bibit besar yang tumbuh besar jauh melebihi kawan-kawannya, karena biasanya bibit itu adalah jantan. Kalau pun mau di tanam utk membantu penyerbukan nantinya, tanamlah satu pohon saja utk setiap 51 pohon.

Biasanya, bibit besar yang ditempatkan dibagian pinggiran pembibitan, akan tumbuh tidak setinggi kawannya yang lebih ke tengah. Ini normal saja. Dan bibit yang di pinggir ini bukanlah bibit yang tak bagus.

4.Bila pucuk kelapa sawit atau kelapa biasa terserang penggerek hama, semprot saja dengan air garam. Ingat, jangan biarkan lama-lama, karena pertumbuhan pucuk tanaman bisa sangat terganggu.

5.Untuk menormalkan sawit jagur/buah jarum.
Pohon sawit yang hanya berbuah kecil dan didominasi duri saja, jangan ditebang atau diganti baru, karena dapat dinormalkan dengan cara : panenlah buahnya dan potong pelepah sesuai jadwal kawannya yang berbuah normal. Setiap panen, kumpulkan sampah atau daun sawit yang kering disekeliling pangkal batangnya, lalu dibakar. 

Ukurlah besar tumpukan sampah hingga tak menyebabkan kematian karena api terlalu besar. Usahakan agar daun terbawah sampai layu sedikit. Lakukan setiap panen, sampai buahnya jadi normal. Biasanya sekitar 6 bulan sampai setahun. Cara ini umum dilakukan para petani sawit rakyat, dan tingkat keberhasilannya biasanya di atas 90%.
Ya, itulah proses cara membuat bibit kelapa sawit, Salam Tani !

Semoga bermanfaat...........

Senin, 15 Juli 2019

Sejarah Singkat Penemuan Handphone

Sejarah Singkat Penemuan HP

Handphone pertama kali ditemukan oleh seorang karyawan Motorola pada tahun 1973 bernama Martin Cooper. Model handphone pertama yang dikeluarkan oleh Motorola adalah DynaTAC. Yaitu sebuah perangkat genggam berukuran kecil dan mudah dibawa ke mana-mana sehingga fungsinya jauh lebih fleksibel jika dibandingkan dengan telepon konvensional. Telepon genggam pertama yang dianggap berukuran kecil tersebut beratnya mencapai 2 kg. Untuk memproduksi 1 buah telepon genggam, Motorola membutuhkan dana sekitar USD 1 juta.
Tidak butuh waktu lama, inovasi dan perkembangan telepon yang pesat membuat biaya produksinya jadi lebih murah di kemudian hari. Tercatat, pada tahun 1984, telepon genggam portable harganya turun menjadi sekitar $ 4 ribu atau setara dengan Rp 36 juta. Saat ini, harga hp semakin murah dan terjangkau. Bahkan sebuah smartphone sekalipun, tidak sedikit yang harganya dibawah Rp1 juta--seperti yang ditawarkan oleh Xiaomi melalui Redmi 5A yang pada awal kemunculannya dijual dengan harga sekitar Rp 999.000.

Computer

Dept Collector

Simak  larangan  debt collector pinjol  dalam penagihan utang. Ternyata ada larangan debt collector dalam menagih utang ke debitur yang menu...

Software